gravatar

sandiwara PBB terhadap penyerangan negeri2 imperialis kepada gaza, Afghanistan dan Libya

ilustrasi
Inilah sandiwara PBB yang notabene adalah kendaraan politik AS. sebelum membaca berita dibawah saya harap anda mau membaca sampai tuntas artikel tentang PBB klik  disini



GAZA

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengutuk keras pembunuhan pada Selasa oleh militer Israel terhadap empat warga sipil Palestina, dua di antara mereka anak-anak, di Jalur Gaza.
Ban "sangat prihatin pada meningkatnya situasi di Gaza dan Israel selatan - dan dia mengulangi pernyataan serta kecamannya terhadap serangan roket oleh kelompok garis keras Palestina di Gaza, termasuk di daerah-daerah berpenduduk, terhadap sasaran-sasaran sipil di Israel selatan," kata Sekjen PBB dalam pernyataan.

"Dia menyerukan kepada semua untuk menghormati kewajiban mereka menurut hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia." Sebelumnya, Selasa delapan warga Palestina - di antara mereka empat gerilyawan - tewas dalam dua serangan Israel secara terpisah di bagian timur Kota Gaza.

Dalam salah satu serangan, empat korban sipil tewas ketika sebuah meriam Israel menghantam sebuah rumah keluarga di Shejaiya, kata petugas medis. Lonjakan pertumpahan darah tersebut terjadi setelah beberapa hari kekerasan di lintas-perbatasan meningkat, yang kemudian memicu ketegangan antara Israel dan Hamas sebagai penguasa Gaza kembali, serta menimbulkan kekhawatiran terjadinya serangan besar-besaran militer Israel.(republika, 23 Maret 2011)

AFGANISTAN

Ke 15 anggota Dewan Keamanan Selasa dengan suara bulat memperbarui mandat misi badan Perserikatan Bangsa-bangsa itu di Afghanistan, yang dikenal sebagai UNAMA.

Mandat misi itu sekarang akan berlanjut hingga 23 Maret 2012. UNAMA adalah misi sipil, yang mencakup 1.500 orang, 80 persen dari mereka warga Afghanistan, yang ditugasi untuk memberikan bantuan internasional pada pemerintah Afghanistan. Mereka bekerja di tiga bidang penting yakni rekonstruksi, pembangunan dan perang terhadap perdagangan narkoba.

Zahir Tanin, utusan Afghanistan untuk PBB, menekankan bahwa berlanjutnya mandat PBB itu merupakan "langkah penting ke arah kemitraan kami dengan PBB dan masyarakat internasional". "PBB telah memberikan sumbangan penting dalam upaya untuk mencapai perdamaian, keamanan dan stabilitas di Afghanistan.(republika, 23 Maret 2011)

LIBYA

NEW York - Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang bersiap untuk mengirimkan bantuan segera ke Libya bagian timur, menyusul laporan di lapangan yang menyebutkan tank dan senjata berat yang dikerahkan militer pimpinan Muamar Gaddafi sedang mengepung sejumlah kota.

Pusat media di Markas Besar PBB, New York, Selasa, mengutip keterangan juru bicara Badan PBB urusan Pengungsi atau UN High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jenewa, Adrian Edwards, yang mengungkapkan bahwa mereka akan memberangkatkan bermacam bantuan pada Rabu (23/3) ke Benghazi, kota di Libya sebelah timur yang menjadi basis utama para pemberontak.

Di kota itu, para warga setempat bersama keluarga mereka mengungsi ke sekolah-sekolah dan universitas.
Bantuan yang sedang dikirimkan UNHCR antara lain berupa 5.000 selimut dan 5.000 lembar tikar.

Edwards juga mengutip laporan yang mengungkapkan para warga yng berada di wilayah timur mengalami kekurangan persediaan alat-alat medis serta berbagai kebutuhan dasar karena harga-harga yang meroket.
Menurut keterangan PBB, bantuan UNHCR itu akan dibawa dalam iring-iringan kendaraan yang diorganisasikan oleh Badan PBB untuk Pangan Dunia, World Food Program (WFP).

WFP sendiri dalam dua hari mendatang akan memberangkatkan 19 ton kacang-kacangan dan 11 ton minyak sayur dari Mesir menuju Libya timur. Sebelumnya, WFP telah mulai mengirimkan lebih dari 1.500 ton makanan ke Libya timur dan menempatkan setidaknya 6.000 ton persediaan darurat.

Badan Pangan Dunia itu telah menerbangkan ke Mesir enam gudang buatan, enam kantor berjalan serta berbagai persediaan lainnya, yang akan ditempatkan di perbatasan Libya sebagai bagian dari rencana darurat dalam membentuk jalur logistik di Libya.
Utusan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk Libya, Abdel Elah Al Khatib, pada Senin (21/3) dilaporkan telah bertemu untuk pertama kalinya dengan para pemimpin pemberontak di Tobruk, kota Libya sebelah timur.

Menurut Al Khatib, para pemberontak antara lain mengungkapkan penderitaan yang dialami para warga Libya di beberapa kota serta permintaan agar pasukan Pemerintah Libya segera menghentikan pengepungan agar gencatan senjata bisa segera dilakukan.
Sekitar 325.000 orang dilaporkan telah meninggalkan Libya untuk menghindari kekerasan, sebagian besar di antaranya adalah para migran yang melintas ke Tunisia dan Mesir sejak terjadinya gelombang unjuk bulan lalu yang mendesak Kolonel Muamar Gaddafi turun dari jabatannya sebagai pemimpin Libya.

Sementara itu, Sekretariat PBB pada Selasa menerima pemberitahuan dari Belgia, Norwegia, Spanyol, Ukraina dan Uni Emirat Arab bahwa mereka akan ambil bagian dalam aksi menentang Libya seperti yang diamanatkan Resolusi 1973 (tahun 2011).
Sebelumnya sejumlah negara telah melakukan hal serupa, yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Italia, Kanada, Denmark dan Qatar.

Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengeluarkan Resolusi 1973 yang mengizinkan penggunaan langkah apa pun yang diperlukan, termasuk penetapan zona larangan terbang di Libya, dalam upaya menyelamatkan warga sipil Libya dari kekerasan dan serangan pasukan pemerintah pimpinan Muamar Gaddafi.

Resolusi itu disahkan melalui pemungutan suara oleh 15 anggota Dewan Keamanan, yang menghasilkan keputusan 10 negara mendukung resolusi dan lima lainnya (China, Rusia, Brazil, Jerman dan India) menyatakan abstain.(republika, 23 Maret 2011)



Wallohu a'lam bisshowab....

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket