gravatar

di Sana Senang disini Sengsara, Rencana Pembangunan Gedung DPR vs Harga Beras Petani

Ketua DPR Siap Hadapi Gugatan Soal Gedung Baru

JAKARTA, Ketua DPR, Marzuki Alie, mempersilakan berbagai pihak untuk menuntut dirinya terkait pembangunan gedung baru DPR. Dia menegaskan bahwa Indonesia negara hukum sehingga warga negara berhak mengajukan gugatan. Gugatan itu merupakan konsekuensi pejabat.

"Ya tidak apa-apa menuntut. Ini kan negara hukum, negara demokrasi. Semua orang bebas melakukan apapun supaya dalam koridor hukum, Kalau mau dituntut, itu tidak apa-apa kok. Konsekuensi pejabat kan begitu," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/3).

Marzuki menyampaikan hal tersebut menanggapi rencana Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengadukan DPR atas pembangunan gedung baru.

Marzuki mempersilakan LSM itu menuntut jika memiliki data. Marzuki memilih menyerahkan hal itu kepada penegak hukum apakah data itu bisa diproses atau tidak. "Nanti datanya kuat atau tidak untuk diproses? Itu saja kan. Bukan saya yang menentukan, biarlah penegak hukum," kata Marzuki.

Dia mengkritisi LSM yang selalu mengatasnamakan rakyat Indonesia. "DPR ini hasil pemilu. Kalau LSM representasi dari mana mengatasnamakan rakyat? Saya bertanya, LSM itu melalui pemilihan tidak pengurusnya, tidak bisa dong mengatasnamakan rakyat. Kami melalui proses resmi dan legal," kata Marzuki. Dia mengimbau semua pihak agar menghormati hasil pemilu.(republika, 28 Maret 2011)

Dihargai Murah, Petani Enggan Jual Beras ke Bulog

BANDARLAMPUNG, Sejumlah petani di Provinsi Lampung enggan untuk menjual beras ke Bulog mengingat harganya masih di bawah harga pasar. "Harga beras asalan saat ini dijual ke pedagang dengan harga Rp5.500 per kilogram, sedang di Bulog hanya Rp5.060/kg," kata Ponidi petani di Bekri, Lampung Tengah, Senin (28/3).

Ia menyebutkan, harga beras sekarang ini jauh lebih murah dibandingkan harga bahan pangan utama itu beberapa bulan lalu. Namun demikian lanjutnya, harga beras sekarang ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian Bulog. Sehingga petani atau pemilik penggilingan padi lebih memilih menjual ke pasaran.

Selain itu Bulog juga menerapkan kualitas beras cukup tinggi sesuai dengan Inpres No 7 tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan disebutkan untuk harga beras, kadar air maksimum 14 persen butir patah maksimum 2 persen, menir 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp5.060/kg di gudang Bulog.

Padahal menurut Ponidi beras asalan di pasaran dijual dengan harga Rp6.000/kg.

Marni petani di Wates Lampung Tengah mengatakan, harga pembelian pemerintah (HPP) beras petani oleh Bulog saat ini masih sama dibandingkan tahun lalu yakni Rp5.060/kg.

Ia mengatakan, harga bahan pangan yang cukup tinggi saat ini membuat petani lebih memilih menjual ke pasaran. Menurut dia, harga beras asalan saat ini dijual ke pedagang Rp5.450/kg atau lebih tinggi dibandingkan HPP.

Sementara harga beras di pasaran cenderung turun bila dibandingkan dua bulan lalu. Harga beras premium di Bandarlampung sekarang berkisar Rp7.800-Rp9.000/kg. Padalah pada Januari lalu masih berkisar Rp9.000- Rp11.500/kg.

Harga beras kualitas medium sekarang berkisar Rp6.600- Rp7.000/kg dan beras asalan sekitar Rp6.000/kg.

Perum Bulog Divre Lampung menargetkan menyerap beras petani sebanyak 100.000 ton selama tiga bulan yakni Maret hingga Mei 2011. Sementara prognosa penyerapan beras petani oleh Bulog Lampung pada tahun ini sebesar 125.000 ton.(republika, 28 Maret 2011)

Comment:
Sungguh fenomena diatas menunjukkan gambaran Keangkuhan Penguasa terhadap Rakyatnya.
rakyat dimiskinkan, didzalimi dengan harga beras yang mencekik mereka tapi para penguasa malah sibuk Ngotot ingin mengeruk uang negara yang begitu besar untuk kepentingan mereka sendiri.

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket