gravatar

Amerika dan Sekutunya Gunakan Bom Uranium di Libya

Aliansi Anti-Perang Inggris mengkonfirmasikan penggunaan bom-bom yang mengandung uranium oleh Amerika Serikat dan sekutunya dalam serangan ke Libya.

Kantor berita Fars melaporkan, David Wilson, anggota Aliansi Anti-Perang Inggris dalam artikelnya yang dimuat di situs aliansi tersebut menulis, “Hanya dalam 24 jam pertama setelah serangan koalisi pasukan Barat ke Libya, pesawat pembom Amerika Serikat menjatuhkan 45 bom raksasa ke Libya. Bom-bom itu dijatuhkan berbarengan dengan penembakan rudal cruise oleh kapal tempur Inggris dan Perancis. Seluruh bom dan rudal itu dilengkapi dengan hulu ledak yang mengandung uranium yang telah diperlemah.”

Uranium yang telah diperlemah merupakan sisa-sisa dari proses pengayaan uranium. Jenis uranium yang telah diperlemah ini digunakan untuk memproduksi senjata nuklir. Menyusul zat ini memiliki kemampuan destruktif yang besar jika digunakan dalam bom, maka dari sisi militer uranium yang telah diperlemah menjadi bahan yang cukup bernilai tinggi.

Selain mampu menembus lapisan baja pada badan tank, bom yang menggunakan uranium juga sangat berbahaya karena beracun dan mengandung zat radioaktif.

Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengklaim, “Kami di Libya demi menjaga warga sipil dan kawasan-kawasan pemukiman.”

Hanya dalam 24 jam pertama, Amerika Serikat dan Inggris telah mengeluarkan dana hingga lebih dari 100 juta pound untuk menggunakan persenjataan yang dilengkapi dengan uranium yang telah diperlemah.[hizbut-tahrir.or.id, Amerika dan Kroni Gunakan Bom Uranium di Libya]

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket