gravatar

Memangnya SBY bisa apa dengan adanya Agresi Militer di Libya oleh Amerika cs

Sebagaimana di beritakan di vivanew: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lagi- lagi angkat bicara kali ini terkait kondisi terakhir di Libya yang makin memburuk paska serangan yang dilancarkan pasukan koalisi Dewan Keamanan PBB yang dipimpin Amerika Serikat mulai Minggu, 20 Maret 2011 lalu. dimana amerika cs udah membombardir Libya dengan senjata-senjata canggih mereka dan banyak rakyat sipil yang menjadi korban atas agresi militer ini.

Menurut Yudhoyono, hingga saat ini situasi Libya sangat memperihatinkan, kekerasan terjadi di mana-mana, merenggut korban. "Indonesia berpendapat, kedaaan seperti ini tak boleh dibiarkan," kata SBY di Kantor Presiden, Selasa 29 Maret 2011.

Ditegaskan SBY, harus ada langkah-langkah baru yang dilakukan dunia internasional untuk menghentikan krisis Libya. Yudhoyono mengatakan, terkait Libya, ia pernah menulis surat kepada Sekjen PPB tanggal 24 Februari. "Intinya karena waktu itu kekerasan dari kedua pihak yang bertikai makin menjadi, maka saya mengusulkan kepada PPB dan masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah mengakhiri kekerasan dan menjaga keselamatan."

Untuk diketahui, serangan rudal Koalisi Internasional ke Libya adalah untuk menerapkan zona larangan terbang seperti yang diatur dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 1973. Mereka setiap hari menggempur sasaran-sasaran militer rezim Muammar Khadafi di Libya. Misi itu bertujuan untuk mencegah serangan lebih lanjut dari rezim Khadafi kepada rakyat Libya dan untuk melemahkan kemampuan rezim dalam melawan zona larangan terbang.

Menurut SBY, meski merupakan implementasi dari revolusi DK PBB Nomor 1973, ada dua elemen dalam resolusi itu yang kurang diangkat dan barang kali tak banyak diketahui. Yakni, "perlunya segera dilakukan gencatan senjata. Itu amanah dari resolusi 1973. Kedua, segera dicari satu solusi politik satu solusi damai," urai SBY.

Untuk itulah, SBY menyerukan pada dunia, juga PBB agar kedua elemen bisa segera diwujudkan. "Indonesia berharap PBB tetap mengambil peran dan inisiatif melibatkan pula organisasi kawasan dalam hal ini Uni Afrika dan juga Liga Arab. Dan melibatkan negara-negara di mana konflik terjadi." (vivanews, 29 maret 2011)

jiah....ujung-ujung cuma menyeru doang chape dech.... inilah akibatnya jika negeri-negeri muslim terkotak-kotak dalam NASIONALISME, mereka tercerai-berai, lemah tak punya kekuatan. Sehingga saat saudara-saudaranya di bantai dinegeri lain pemerintah negeri ini tak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya bisa menyeru atau andai mau membantu hanya bisa membantu dengan medis, kalaupun mereka mau kirim militer paling2 hanya jadi jongosnya PBB yang ujung-ujungnya cuma jadi boneka AS.

Mungkin udah gak terhitung berapa kali kita mengingatkan, kita itu kudu menegakkan KHILAFAh biar ummat ini kuat. bayangkan pak dengan menyatukan seluruh negeri Islam dalam sebuah KHILAFAH , kekuatan ummat Islam akan sangat luar biasa. Dari potensi ekonomi, dari segi kekayaan alam negeri-negeri Islam merupakan negeri yang sangat kaya. Dunia Islam mengendalikan 60 % cadangan minyak dunia, Boron (40%), Fosfat (50%), Perlite (60%), Tin (22%), dan bahan alam penting lainnya seperti Uranium. Negeri-negeri Islam secara geografis menempati posisi yang strategis di dunia, terutama jalur laut. Kaum muslim menguasai daerah-daerah lalu lintas dunia yang penting, seperti Gibraltar di Mediterania barat, Terusan Suez di Mediterania Timur, selat Balb al-Mandab di Laut Merah, selat Dardanelles dan Bosphourus yang menghubungkan jalur laut Hitam ke Mediterania, menguasai selat Hormuz di Teluk. Di timur terdapat selat Malaka yang merupakan lokasi strategis di Timur Jauh. Selama ini Baratlah yang menguasai daerah-daerah strategis tersebut dengan berbagai alasan.

Dengan penyatuan dunia Islam, kekuatan bersenjata Negara Khilafah Islam akan sangat luar biasa. Dengan jumlah umat Islam di dunia yang lebih dari satu miliar, militer Negara Khilafah akan menjadi angkatan bersenjata yang sangat kuat. Seandainya satu persen saja direkrut jumlah tentara Islam lebih dari 10 juta. Tentu saja tidak hanya jumlah, Negara Khilafah Islamiyah akan berpikir keras untuk mengembangkan teknologi militer yang canggih. Dari segi sumber daya, kaum muslim memiliki pakar-pakar, ahli sains, serta ahli teknologi yang sangat banyak dan berkualitas. Turki dan Mesir saja memiliki lebih dari 560 ribu ilmuwan dan teknisi. Masalahnya selama ini potensi SDM yang luar biasa ini tidak digunakan untuk kepentingan Islam. Hal ini disebabkan negeri-negeri Islam tidak memanfaatkan mereka secara optimal. Negara Khilafah Islam tentu akan sangat serius untuk mengembangkan SDM ataupun sains dan teknologinya. Kekuatan sains dan teknologi tentu saja merupakan suatu perkara yang harus secara serius dipersiapkan untuk menaklukkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

nah sekarang kalo mau menyeru, pak SBY serukan aja kepada seluruh pemimpin negeri-negeri muslim agar bersatu dengan pak SBY untuk menegakkan Khilafah. lalu kalian kirim militer kalian ke Libya....pasti Amrik CS bakalan lari terbirit-birit...
wallohu a'lam bisshowab..

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket