gravatar

Mengambil Ibroh dari Sosok Junrey Balawing remaja berumur 17 tahun yang terperangkap dalam tubuh tinggi 56 cm

Bagi sebagian orang yang belum mengenalnya, pasti menganggap remaja ini adalah balita berumur satu tahun. Namun tak disangka, Junrey Balawing adalah remaja berumur 17 tahun yang terperangkap dalam tubuh bak balita.
Berbeda dari anak-anak sebayanya, tubuh remaja yang hanya memiliki tinggi 56 cm ini tidak mengalami masa pertumbuhan sejak ulang tahun pertamanya. Kondisi ini memaksanya menjalani hidup dalam tubuh kecil sehingga dia susah berjalan, dan bahkan tidak dapat berdiri dalam waktu lama.

Remaja ini tinggal bersama kedua orangtuanya dan tiga adiknya yang memiliki tubuh lebih tinggi darinya di pedalaman Filipina provinsi Zamboanga del Norte. [vivanews, Rabu, 30 Maret 2011]



Mari kita berkaca pada diri kita yang kadang merasa selalu dalam kekurangan dan keterbatasan, padahal sebenarnya kita jauh diberi kenikmatan yang lebih banyak dari pada Seorang Junrey Balawing yang terpenjara dalam tubuh kecilnya dengan segala keterbatasannya. sedangkan kita yang normal fisiknya terkadang masih merasa kurang ini kurang itu. Astaghfirulloh....
Oleh karena itu saudara-saudaraku sekalian marilah kita Syukuri nikmat ini dengan mengoptimalkan potensi diri yang ada untuk mengabdi kepada Alloh swt.bekerja, ketika ingin berbuat haruslah selalu bertolok ukur pada aturan-Nya/ syariah yang telah ditetapkan oleh Alloh swt. Dalam surat Ar-rahman, Allah Subhannahu wa Ta’ala mewanti-wanti kepada hambaNya dengan mengulang-ulang 31 kali peringatan bagi umat manusia dengan firmanNya:

Artinya:
“NikmatKu manakah lagi yang kamu dustakan.”

Sebagai hasil renungan kita atas nikmat ini tentunya menimbulkan kesadaran dari lubuk hati yang dalam, kemudian dituangkan dalam bentuk kesyukuran, dan kesyukuran ini tidaklah punya arti sama sekali jika hanya dalam bentuk lisan semata. Mensyukuri karunia Allah harus berupa pengakuan hati kepada kebesaran dan keagungan Allah dalam sikap dan tindakan nyata, berupa membantu hajat hidup orang-orang yang dalam kesempitan, menghibur orang-orang yang dalam kesedihan, orang yang terkena musibah, membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, meyantuni anak-anak yatim dan badan-badan amal lainnya. Janganlah berdalih tidak mampu sementara rizki terus mengalir masuk, penuhilah telapak tangan fakir miskin yang sedang mengulas dada tipisnya karena ketiadaan makanan hingga kelaparan berkepanjangan, ceritakanlah, kabarkanlah dan sebarkanlah kepada orang lain betapa nikmat Allah yang telah kita rasakan, ulangilah berkali-kali syukur ini kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala.

Realisasi rasa syukur tersebut, bukanlah suatu perbuatan yang sia-sia, tapi dengan demikian akan mempertebal Iman dan Takwa kepada Maha Pencipta, dan yang terpenting kita akan terhindar dari murka dan siksaan Allah seperti FirmanNya dalam surat Al-An’am ayat 46 yang berbunyi:

Artinya: “Katakanlah, terangkanlah kepadaKu jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan kepadamu? Perhatikanlah bagaimana (Kami) berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami) kemudian mereka tetap berpaling juga.”

Satu hal lagi yang lebih membesarkan hati kita yakni adanya jaminan Allah Subhannahu wa Ta’ala bagi hambaNya dengan firmanNya dalam surat Ibrahim ayat 7:
Artinya: “Jika kalian bersyukur niscaya Aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika kamu sekalian mengingkarinya ingatlah siksaKu sangat pedih.”

Marilah kita memohon kehadirat Allah Subhannahu wa Ta’ala semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan kufur nikmat dan memberikan limpahan karunia agar kita tetap termasuk dalam golongan yang sedikit yakni golongan orang-orang yang tahu mensyukuri nikmatNya, Amin Ya Robbal Alamin.

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket