gravatar

Waspadalah: Isu osama meninggal bisa dipakai alasan untuk membuat Makar baru oleh Inteligent

Semua serba rekayasa...^^

judul diatas bukan tidak beralasan, lihat saja beberapa komentar pemerintah tentang isu ini:

Polri Wakapolri Komisaris. Nanan Sukarna mengatakan bahwa polisi akan meningkatkan pemantauan kelompok teroris lokal dalam mengantisipasi potensi pembalasan atas kematian bin Laden.

Nanan menambahkan bahwa ia berharap kematian bin Laden akan berfungsi sebagai pukulan bagi teroris lokal."Saya berharap kematiannya akan melemahkan kekuatan kelompok teroris lokal," kata Nanan seperti dikutip oleh kantor berita Antara.

Namun, yang lainnya memperingatkan bahwa membunuh bin Laden tidak sama dengan membunuh radikalisme.

Menurut Said, ketua organisasi Muslim terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama, setiap orang harus menyadari bahwa pasukan AS hanya berhasil membunuh bin Laden dan tidak radikalisme."Kami harus tetap waspada. Komitmen kami untuk melawan radikalisme seharusnya tidak memudar, "katanya.

Bin Laden tewas pada hari Minggu di Abbottabad, Pakistan, dalam sebuah operasi rahasia oleh militer AS.

DPR wakil pembicara Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa meskipun bin Laden telah tewas, ideologinya teror masih hidup dan sehat.

Teguh Juwarno, seorang legislator di DPR Komisi I pada pertahanan dan keamanan, setuju."Kematian Osama harus menciptakan momentum untuk melakukan tindakan persuasif dan untuk memaksimalkan peran badan intelijen dalam menangani terorisme di Indonesia."

Universitas Islam Negeri Jakarta Profesor Ismail Hasani mengatakan kematian bin Laden tidak akan memiliki pengaruh signifikan terhadap teroris lokal.

"Saya percaya bahwa sebagian besar tindakan terorisme lokal menelurkan oleh domestik, isu-isu sosial-politik, seperti ketegangan sosial dan konflik agama, daripada agenda teroris internasional," kata Ismail.

Dia mengatakan ada hubungan antara kelompok-kelompok lokal dan jaringan Bin Laden. "Namun, hanya ada di tingkat ideologis dan tidak pada tingkat operasional," katanya.

"Jaringan terorisme lokal saat ini lebih terdesentralisasi dari sebelumnya," kata pakar antiterorisme Solahuddin, ketika ditanya tentang dampak lokal kematian bin Laden.

kelompok teroris lokal juga mengubah strategi mereka bergerak menjauh dari serangan besar-besaran, Solahuddin kepada The Jakarta Post.

"Ini 'sel-sel jihad' yang disebut telah menjadi kecil, hanya terdiri dari beberapa anggota atau bahkan hanya satu individu," katanya, seraya menambahkan bahwa sel-sel ini tidak membutuhkan dana dari jaringan bin Laden.

Dia mengutip sel teroris Pepi Fernando, yang berada di balik bom surat baru-baru ini ditemukan di Utan Kayu, Jakarta Timur, dan upaya pemboman sebuah gereja di Serpong, Banten, serta individu seperti pembom bunuh diri Cirebon masjid M. Syarif.

Menurut Solahuddin, pemerintah harus lebih peduli tentang sel penargetan lokal asing sebagai pembalasan atas kematian bin Laden.

"Masalah utama bagi kelompok-kelompok teroris lokal selalu menjadi musuh yang harus ditangani pertama: Mereka jauh atau orang-orang terdekat? Aku takut bahwa pembunuhan Osama telah menjadikan isu 'jauh musuh' relevan lagi, "katanya. (thejakartapost.com, Osama’s death will not stop local radicals: Experts, 05/03/2011)

dari komentar-komentar tersebut, bisa kita lihat bagaimana pandangan pemerintah selama kepada aksi teroris yang terjadi di negeri ini.tuduhan selalu dijatuhkan pada kelompok-kelompok islam "ekstrem". padahal kita tahu bersama bahwa aksi bom yang terjadi selama ini sangat terlihat hal itu adalah sebuah rekayasa belaka. ambil contoh aksi Bom Buku. silahkan dilihat beberapa kejanggalannya. Bila dicermati, banyak kejanggalan dalam kasus Bom Utan Kayu ini, di antaranya:

1. Bom dialamatkan untuk Ulil Abshar Abdalla tapi dikirimkan ke kantor berita KBR 68H. Ulil memang salah satu dedengkot JIL yang bermarkas di KBR 68H, namun sudah lama sekali sejak Ulil menjadi salah satu ketua DPP Partai Demokrat ia jarang sekali datang ke 68H dan lebih banyak berkantor di DPP Partai Demokrat.

2. Lalu kenapa bom dikirimkan ke Kantor berita 68H, karena mudah diduga akan cepat mendapatkan blow up media massa. Termasuk tujuan untuk mengangkat kembali citra JIL dan upaya liberalisasi Islam di Indonesia oleh kalangan liberal yang suka bermarkas di kantor 68H. Seperti diketahui bahwa JIL sudah tidak lagi populer saat ini dan tidak laku di kalangan masyarakat bawah.

    ….Bom ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla tapi dikirimkan ke kantor berita KBR 68H. Padahal Ulil jarang sekali datang ke 68H sejak menjadi salah satu ketua DPP Partai Demokrat. Ia lebih banyak berkantor di DPP Partai Demokrat…

3. Kecerobohan aparat kepolisian dalam menyikapi paket yang mencurigakan, seolah-olah tidak memiliki standard operational procedur (SOP). Dalam SOP, yang punya kewenangan menjinakkan bom adalah tim gegana. Namun dengan cerobohnya beberapa aparat yang sok jagoan tnpa menggunakan pengaman membuka paket itu sehingga menjadi korban. Atau dikorbankan?

4. Dalam buku paket bom itu tertulis nama penyusunnya adalah Drs. Sulaiman Azhar, Lc. Selama ini sangat jarang orang yang memiliki dua gelar kesarjanaan Drs dan Lc, namun tentu  tidak mustahil adanya.

5. Terlalu mudah untuk ditebak sasaran tembak bom ulil yang sangat vulgar kemana arah dampak bom itu dituju, yakni kalangan dan kelompok Islam yang dianggap radikal. Selama ini pola bom-bom yang kemudian mengarah kepada penangkapan aktivis Islam dan pemburukan citra Islam tidak secara langsung mengarah kepada Islam.

6. Terlalu polos kalau ada aktivis Islam melakukan tindakan itu secara terang benderang seperti bom ulil itu. Bagi yang paham pola perjuangan Islam pola itu mungkin tidak pernah terpikirkan.

7. Kenapa lama sekali tim gegana datang ke lokasi, sementara siang hari adalah waktu jalan raya agak lengang?

8. Kenapa intelijen aparat absen dengan kemungkinan bom ulil ini? Sementara untuk bom-bom yang lain aparat mampu mengendusnya jauh sebelum kejadian.

9. Kenapa ada staf kantor yang begitu tidak sopan mengintip paket untuk orang lain? Kenapa waktu ia dengan tidak sopannya membuka paket itu bom tidak meledak dan meledak saat polisi yang membukanya? Kenapa harus polisi? Apakah bukan karena agar polisi marah dan dendam akibat personilnya terluka. Sekali lagi kenapa tidak menunggu sampai tim gegana datang?

10. Aneh! Bom dalam bentuk buku itu sempat-sempatnya difoto??? Gunanya jelas…

11. Jika kita melihat video detik-detik ledakan itu, disana tidak terlihat adanya police line, malah Kompol Dodi Rahmawan yang sedang membuka berusaha menjinakkan bom itu disaksikan warga dari dekat. Coba anda perhatikan secara saksama rekaman video setelah bom meledak dan kamera yang bergoyang ke sana kemari memperlihatkan kondisi di sekelilingnya dan menunjukkan tidak adanya garis polisi serta warga yang menonton dari dekat.

12. Kenapa Polisi tidak menjauhkan warga dari resiko meledaknya Bom tersebut???

13. Kenapa tidak menunggu gegana saja untuk menjinakkan buku yang diduga kuat bom itu? Kenapa Kompol Dodi begitu berani membongkar bom itu tanpa pelindung sedikitpun? Apakah dia memang sudah mengetahui jika bom buku itu berdaya ledak rendah?

14. “Polisi telah menghubungi gegana namun gegana tak kunjung datang. Kompol Dodi Rahmawan meminta anggotanya untuk meminta petunjuk gegana.” Gegana tak kunjung datang, malah memberi petunjuk cara penjinakkan kepada Kompol Dodi. Rasanya tidak masuk akal jika dalam keadaan seperti itu, tim gegana malah menyuruh kompol Dodi untuk menjinakkan bom itu. Mungkin Tim Gegana lagi males kali ya.. Kalaupun tim gegana memberi petunjuk kepada Kompol Dodi, apakah mungkin gegana menyuruh Kompol Dodi untuk menyiram buku yang berisi kabel dan logam berbentuk kotak itu dengan air??? Anehnya lagi kalaupun memang Tim Gegana memberi petunjuk, kenapa Kompol Dodi malah berkata bahwa dia kira itu hanyalah mercon. :-/ :-/Adakah mercon pake kabel??? iya itu mercon, tapi gede, mercon gede itu disebut bom..

15. Kasat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Imam Margono mengaku tidak memberi arahan apa-apa kepada Kompol Dodi apalagi memberi perintah untuk menyiram bom itu dengan air, “itu tindakan bodoh” katanya. Malang nian nasib Komisaris Polisi Dodi. Sudah tangan putus, dimarahin atasan pula.

16. Gegana datang sejam setelah bom meledak. Ko bisa ya? 1 jam setelah meledak baru datang. Kaya polisi india aja.Orang dah pada kemana…superhero baru nongol..mau jinakin apa pak?

dan masih banyak lagi yang lain.(miaubook.blogspot.com)

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket