gravatar

Ansyaad: Panji Gumilang Itu Pemimpin NII KW IX

JAKARTA, Tuntutan terhadap sikap tegas pemerintah menuntaskan persoalan Negara Islam Indonesia (NII) terus berkembang. Anggota Komisi VIII DPR RI dibuat tercengang, dengan pengakuan blak-blakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai. Dia menyebutkan Panji Gumilang memiliki posisi utama di NII.

Kebetulan di Komisi VIII kemarin (18/5), Ansyaad duduk bersebalahan dengan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA). Pengakuan Ansyaad tadi, melunturnya pernyataaan SDA jika ia sulit mengakitkan antara Ma"had Al Zaytun yang dipimpin Panji dengan NII.

Ansyaad mengatakan, BNPT sudah sering dikunjungi oleh menteri-menteri NII. Baik itu yang sudah lama berhenti, maupun yang masih aktif menjadi anggota NII. Dalam kunjungan tersebut, Ansyaad menerima laporan jika Panji Gumilang itu adalah ketua NII KW (Komandemen Wilayah) IX. "NII KW IX ini ya NII," tegas purnawirawan jendral polisi bintang dua itu.

Namun, Ansyaad menegaskan dirinya belum berani mengkaitkan sosok pribadi Panji dengan keberadaan Al Zaytun. Apakah Al Zaytun juga terseret di kegiatan NII? Ansyaad masih menunggu kepastian data lagi. Ini terkait dengan keterangan dari SDA setelah berkunjung ke pondok yang terletak di Indramayu itu. Setelah kunjungan itu, SDA mengatakan jika ia sulit mengkaitkan antara NII dengan Al Zaytun.

Titik mula keterlibatan Panji di NII adalah ketika ia dilantik oleh Adah Djaelani menjadi ketua NII KW IX pada 1993. Panji ketika itu juga dikenal dengan sebutan Abu Toto Abdus Salam. Saat itu, selain Adah Djaelani, NII juga digerakkan oleh Abdullah Sungkar dan Ajengan Masduki. Dalam perkmebangan selanjutnya, terjadi perpecahan antara Abdullah Sungkar dan Ajengan Masduki yang melahirkan Jamaah Islamiyah (JI).

Setelah dugaan menguat, kenapa Panji tidak ditindak? Ansyaad mengatakan landasan hukum masih lemah. Upaya membentuk negara Islam di Indonesia, masih belum menyentuh tindakan makar. Untuk itu, dalam forum kemarin Ansyaad meminta ada undang-undang baru atau amandemen dalam UU Tindak Pidana Anti Terorisme. "Intinya bisa menangkap sebelum gerakan radikalisasi itu muncul kepermukaan," tandasnya.

Selain itu, Ansyaad juga meminta kepada dewan untuk menghadirkan orang-orang yang masih aktif atau sudah mundur dari NII. Termasuk juga menghadirkan Panji ke Senayan. Ansyaad menjelaskan, para anggota NII yang masih aktif siap bersaksi asalkan ada jaminan keamanan dari negara.

Diantara orang-orang NII yang sudah "akrab" dengan BNPT adalah pimpinan militer NII yang berkedudukan di Jakarta dan Bekasi. Selain itu, Ansyaad mengatakan orag-orang yang bertugas mengumpulkan emas hingga berton-ton juga masih ada. "Termasuk disetorkan kesiapa harta tadi, juga masih ada," tantang Ansyaad. Ansyaad menjelaskan, beberapa oknum di NII juga terlibat aksi terorisme di tanah air.

Menanggapi keterangan yang dibeber Ansyaad tadi, SDA menyerahkan sepenuhnya penanganan Panji Gumilang ke polisi. "Jika memang ada bukti, silahkan diselidiki lebih dalam," kata dia. Menteri asal PPP itu mengatakan, bukan wewenang Kemenag untuk mengeksekusi Panji Gumilang.

Namun, SDA tetap berpendirian jika belum menemukan titik singgung antara pendidikan di Al Zaytun dengan gerakan NII. Meskipun Asnyaad sudah menyatakan jika Panji itu adalah pimpinan NII KW IX. SDA juga menegaskan, merebaknya kasus radikalisasi seperti NII tadi, belum merubah kurikulum di lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag. "Kalau ada perubahan kurikulum, itu murni untuk perbaikan pendidikan," tandasnya. [jpnn.com, Kamis, 19 Mei 2011]

Comment:
kira-kira NII abal-abal bentukan intel ini bakalan diberantas gak ya oleh pengusa?
apa emang udah gak perlu lagi dipiara, kok sama arsyad malah dibuka...hihihihi...
wah ada permainan apa lagi nich...

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket