gravatar

Sosok Misterius Hilmi Aminudin

Hilmi Aminudin
Jakarta, Hilmi Aminudin hingga kini masih menjadi sosok yang misterius. Ia dikenal sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tapi, siapa Hilmi? Apa latar belakangnya sehingga bisa memimpin PKS? Tidak banyak orang yang mengetahuinya. Beda dengan petinggi parpol lain yang biodatanya mudah dicari, biodata Hilmi pun sulit ditemukan.

Kepimimpinan Hilmi tidak bisa dipungkiri menjadikan PKS sebagai partai yang sukses. Partai ini berhasil mendudukkan kadernya di DPR, memiliki sejumlah menteri dan sejumlah pejabat daerah. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari strategi Hilmi yang menjadi pemimpin tertinggi partai. Hilmi menjadikan PKS sebagai partai yang moderat dan terbuka.

Namun seperti pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berhembus. Mungkin demikian yang berlaku bagi PKS. Setelah kisah sukses mendudukkan kadernya di DPR dan pemerintahan, PKS pun diterjang isu tidak sedap. Dan isu itu dihembuskan justru oleh pendiri partai itu sendiri, Yusuf Supendi.

Hilmi cs dituding telah menggelapkan uang partai. Yusuf tidak main-main dengan tudingannya. Ia telah melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia melaporkan Sekjen PKS Anis Mata atas penggelapan dana Rp 10 miliar dari total Rp 40 miliar sumbangan Adang Daradjatun dalam Pemilukada 2007. Dia juga melaporkan Luthfi Hasan atas pengelolaan dana Rp 34 miliar dari Jusuf Kalla (JK) pada Pemilu Presiden 2004. Saat itu, Luthfi adalah bendahara PKS.

Dan tentu saja Yusuf juga membidik Hilmi, yang tidak lain adalah pimpinan puncak partai. Sebagai Ketua Majelis Syuro, Hilmi dianggap paling bertanggungjawab atas terjadinya skandal penggelapan dana partai. "Saya punya bukti dan puluhan saksi atas kasus penggelapan dana ini," tegas Yusuf.

Yusuf menyebut Hilmi menjadi kaya raya secara drastis. Hilmi pulang setelah lulus kuliah di Arab Saudi hanya mengontrak rumah di Tanah Abang dan memiliki motor. Lalu pada tahun 1990-an, ia pindah ke Cipinang. Tahun 1995, Hilmi baru membangun rumah di Cipinang. Dalam ingatan Yusuf, tahun 2003 hingga 2004, Hilmi dan keluarga belum hidup berkecukupan. Sang istri masih berjualan jilbab dan baju muslim di Kalimalang.

Mulai tahun 2004-an, kekayaan Hilmi meningkat pesat. Setelah memiliki vila di Anyer, Hilmi kemudian membangun vila mewah di Lembang, Bandung.Vila di Bandung inilah yang belakangan menjadi gunjingan. Lahan vila seluas 5 hektar tersebut dibeli setelah Pemilu 2004 dan mulai dibangun pada 2009. Dibandingkan rumah atau vila di sekitarnya, vila Hilmi yang terdiri dari 8 bangunan ini terlihat paling mewah.

Darimana kekayaan itu diperoleh Hilmi hingga kini masih misterius. Karena sebagai pemimpin partai, Hilmi menolak digaji. Sementara pekerjaan atau pun bisnis Hilmi tidak ada yang diketahui merupakan binsis yang besar. Yusuf pun sejak tahun 2005 meminta dilakukan audit investigasi keuangan partai. "Makanya saya bilang, kaya drastis," kata Yusuf.

Yusuf menuding Hilmi telah menggelapkan dana miliaran rupiah dari capres pada Pemilu 2004 maupun Pemilu 2009.Terhadap tudingan Yusuf, Hilmi telah membantahnya. Ketua Majelis Syuro itu menyebut Yusuf sakit hati karena dipecat dari partai. "Itu fitnah," kata Hilmi.

Selain isu kekayaan, Hilmi juga diisukan merupakan binaan, bahkan ada juga yang menuding merupakan anggota intelijen. Isu ini terkait orangtua Hilmi, Danu Muhamad Hasan, yang merupakan tokoh gerakan DI/NII yang menjadi binaan intelijen. Hingga kini isu tersebut belum ditanggapi Hilmi.

Banyak wartawan yang mengejar Hilmi, namun petinggi PKS ini susah ditemui. Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq mengungkapkan selama ini Hilmi memang bukan orang yang gampang ditemui. "Jangankan wartawan, kader dan pimpinan PKS juga susah ketemunya," kata Mahfudz. Susahnya menemui dan meminta pernyataan Hilmi semakin menjadikan Ketua Majelis Syuro PKS ini sosok yang misterius.(detik.com, 04/04/2011, "Misteriusnya Hilmi Aminudin").

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket