gravatar

siapa bilang Hilmi Aminuddin itu antek Intel....!!! Buktikan...!!!

KUMPULAN griya itu dibangun di puncak bukit curam di Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Lembang, Bandung Barat. Enam rumah, kebanyakan terbuat dari kayu jati dipernis, tegak di lahan seluas lima hektare. Salah satunya Padepokan Madani, tempat latihan pencak silat. Bangunan masjid dan sejumlah gazebo mempercantik kawasan itu. Inilah kediaman Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera.

Ketika Tempo berkunjung Kamis pekan lalu, tampak tiga mobil jip besar di dalamnya. "Bapak senang pakai jip," kata seorang penjaga. Pemilik warung di sebelah rumah, Yati, mengatakan setiap hari selalu saja mobil keluar-masuk rumah Hilmi. "Pejabat biasanya datang malam dan dikawal polisi. Parkirnya panjang sampai ke jalan," katanya.

Masih di satu kecamatan, berdiri megah kompleks SMP/SMA Nurul Fikri di Desa Cibodas. Sekolah berasrama ini dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti kolam renang, lapangan olahraga, dan arena outbound. Dikelilingi Gunung Tangkuban Perahu dan Bukit Tunggul, keasrian begitu terasa di sekolah ini. Seorang pengurus membenarkan sekolah itu milik Hilmi.

Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta mengatakan Hilmi berasal dari keluarga mampu. Hilmi, 64 tahun, adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam/Tentara Islam Indonesia pimpinan Kartosoewirjo-dua lainnya Ateng Djaelani dan Haji Ismail Pranoto alias Hispran.

Pada usia enam tahun, Hilmi mulai belajar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Setelah itu, ia berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa. Selama enam tahun, sejak 1973, Hilmi belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam di Madinah, Arab Saudi. Pada masa inilah ia kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi, yang ketika itu kuliah di Imam Muhammad Ibnu Saud University, Riyadh. "Hubungan mereka seperti kakak-adik," kata seorang mantan petinggi PKS.

Tokoh sepuh itu mengaku heran Hilmi bisa bersekolah di Madinah. Padahal, menurut dia, ketika itu ada semacam persyaratan tak tertulis bagi mereka yang hendak belajar ke Arab Saudi, yakni harus ada rekomendasi dari organisasi, seperti Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah. Hilmi tak membawa rekomendasi apa pun. "Yang mengantar Pitut Soeharto," katanya menyebut nama mantan Direktur Operasi Khusus, badan intelijen yang dibentuk Ali Moertopo pada masa Orde Baru.

Kepada Tempo, Agustus tahun lalu, Pitut mengatakan pernah "membina" Danu Hasan. Menurut dia, Danu juga mendapat gaji dari Badan Koordinasi Intelijen Negara. Ketika itu Hilmi menyatakan upah itu diberikan karena jasa ayahnya sebagai pejuang 1945. Ketika dihubungi Jumat pekan lalu, Pitut enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan Hilmi memang dekat dengan dia.

Pulang ke Indonesia, Hilmi berfokus pada kegiatan dakwah. Sumber Tempo mengatakan bekas petinggi Badan Intelijen Negara, Suripto, menyambut dan segera mendekatinya. Dimintai konfirmasi soal ini, Suripto, yang kini anggota Majelis Pertimbangan Partai Keadilan Sejahtera, membantah. Ia mengaku hanya mengikuti pengajian yang diadakan Hilmi sejak 1980-an. Suripto juga membantah anggapan Hilmi binaan intelijen.

Pada 1998, Hilmi termasuk daftar pendiri Partai Keadilan. Pada 2002, partai ini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya. Sebab, pada Pemilihan Umum 1999, partai itu gagal mencapai ambang batas minimal perolehan suara. Ketika itu, Rahmat Abdullah memimpin Majelis Syura, lembaga tertinggi partai. Hilmi kemudian menempati posisi Rahmat, yang wafat pada 2005. Sejak itu ia menjadi orang nomor satu di Partai Keadilan Sejahtera. "Ia seperti remote control bagi partai," kata Burhanuddin Muhtadi, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia.

Menurut Anis Matta, sekretaris jenderal, Hilmi menangis ketika peserta musyawarah nasional partai secara aklamasi memilih lagi dia menjadi Ketua Majelis Syura. Di depan peserta musyawarah, Hilmi menyatakan gagal melakukan pengaderan karena belum ada yang berani menggantikannya. Hingga tulisan ini diturunkan, Hilmi tak bersedia memberi komentar. "Beliau masih belum mau diwawancarai," kata Suripto, Jumat pekan lalu. [tempointeraktif.com, 28 Maret 2011 , judul Asli: Kisah 'Remote Control' Partai ]

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket