gravatar

Biadab!!! Sekitar 1000 Orang Dibantai oleh Pasukan Keamanan Bayaran di Libya

Sekitar 1000 orang tewas oleh pasukan keamanan Libya dalam serangan bom terhadap para demonstran yang anti pemerintahan di negeri Afrika Utara itu, sebuah laporan mengatakan. Sebuah kelompok yang bermarkas di Roma mengungkapkan pembantaian pada hari selasa menjadi aspek penumpasan brutal Tripoli atas revolusi yang terus berkembang di negeri tersebut. "Rumah sakit tidak ada listrik dan tidak ada obat-obatan," kata Foad Aodi kepala Komunitas Dunia Arab yang berbasis di Roma (COMAI).

Menurut sebuah laporan dari Press TV, ribuan pengunjuk rasa Libya telah turun ke jalan-jalan sejak minggu lalu, menyerukan pengusiran penguasa Muammar Gadaffi dari Libya.


Libya telah memperkerjakan tentara bayaran asing dari negara-negara Afrika berbahasa Prancis sebagai tindakan keras terhadap para demonstran yang terus diintesifkan, saksi mata mengatakan.

Tiga bus penuh tentara bayaran terlihat di pinggiran kota kecil dari ibu kota Tripoli dan tempat lainnya, kata seorang saksi mengatakan kepada Press TV, Selasa, 22/02/2011.

Warga di lapangan juga mengatakan bahwa jaringan ponsel dan internet telah diblokir dan hanya sekitar 15 telepon satelit di sejumlah para aktivis untuk berkomunikasi.

Sementara itu pesawat tempur tentara telah membom para pengunjuk rasa di Tripoli pada hari Selasa, menurut sebuah laporan.

Seorang aktivis mengatakan pesawat tempur dan helikompter "tanpa pandang bulu membom... Ada banyak, banyak yang mati."

Negara di Afrika Utara berada dalam kekacauan sejak pekan lalu setelah warga turun ke jalan untuk memprotes penguasa Muammar Gaddafi.

Dalam penampilan singkat di televisi negera pada hari Selasa, Gaddafi menolak laporan bahwa ia melarikan diri ke Venezuela, mengatakan ia berada di ibukota Libya.
Sementara itu menurut Utsman Badar Jurubicara Hizbut Tahrir Australia bahwa negara-negara Barat sekarang mengutuk rezim di Timur Tengah yang sebelumnya mereka telah membantu untuk menopangnya.

"Pemerintah ini telah memainkan peran dalam mendukung rezim ini selama pulutan tahun," kata Badar kepada AAP.

"Apa yang kami ingin lihat adalah Khilafah, yang merupakan sistem pemerintahan. Ini bukan keinginan organisasi kami. Ini merupakan keinginan massa Muslim untuk melihatnya," tegasnya lagi. [m/prstv/aap/syabab.com]

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket