gravatar

Ratusan Parang dan Golok Warnai Demo di Mamasa

Ratusan senjata tajam seperti parang panjang dan golok terlihat mewarnai aksi unjuk rasa yang berlangsung di kantor DPRD Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (20/2/2012) siang.
Massa pendukung Obed mengancam akan bertindak anarkis jika Pemerintah dalam hal ini Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, serta anggota DPRD Mamasa menolak melaksanakan implikasi putusan Peninjauan Kembali dengan menetapkan Obed sebagai Bupati Mamasa kembali.

Meski banyak senjata tajam yang dibawa dalam aksi yang telah berlangsung sejak tiga hari terakhir, pihak kepolisian masih memilih sikap persuasif, dan membiarkan massa menduduki kantor DPRD.

Kepala Polres Mamasa AKBP I Made Sunarta menilai, aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan pendudukan kantor DPRD selama tiga hari terakhir masih tergolong wajar. Sunarta berkilah, penyampaian aspirasi dilindungi dengan undung-undang.

Namun demikian, Sunarta pun mengaku tak segan untuk mengeluarkan tindakan tegas, jika aksi unjuk rasa itu dinilai sudah merugikan kepentingan publik. Sejauh ini pengamanan masih dilakukan oleh satu pleton pasukan Brimbo dari Polres Mamasa. Namun Sunarta mengatakan, pasukan on call dari lima kabupaten terdekat, termasuk satu konpi pasukan Brimob dari Parepare telah disiagakan.(kompas.com, 16/2/2012)

Photobucket

catatan-catatan

Video Streaming HTI

Kitab-kitab Gratis

Photobucket